Rabu, 13 Mei 2015

5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya
Kim Jong-un pantau latihan militer Korut. ©AFP PHOTO/Korean Central News Agency

Kim Jong-un, sang pemimpin tertinggi Korea Utara semakin sering melakukan eksekusi mati pada dua tahun terakhir. Pemimpin muda itu kabarnya hobi menghukum berat orang yang tidak disukai, demi menancapkan pengaruh di pemerintahan. Soalnya sebagian pejabat negara tertutup itu meragukan kemampuan cucu pendiri Korut, Kim Il-sung - dalam memerintah.
Bukan hal yang berat bagi Kim untuk menjatuhi hukuman mati pada siapapun yang tidak sesuai dengan titah kepemimpinannya. Mulai dari keluarga, hingga orang terdekat dalam pemerintahannya tak luput dari eksekusi.
Masalahnya, setahun belakangan eksekusi itu makin gila-gilaan. Baik dari alasan maupun caranya semakin bikin geleng-geleng.
Contohnya Menteri Pertahanan Korut Hyon Yong-chol yang dieksekusi pekan lalu dengan cara ditembak peluru kendali disaksikan banyak orang. Jong-un, oleh bocoran intelijen Korsel, menganggap eksekusi mati bombastis penting buat menghukum ketidaksiplinan oleh petinggi negara.
Selain cerita nahas Yong-chol, ada empat alasan dan cara eksekusi aneh dan gila yang tercatat diperintahkan Kim Jong-un selama berkuasa. Berikut daftarnya 




5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya

 1.Nonton drama korsel,10 pejabat korut dieksekusi

 Intelijen Korea Selatan kemarin mengungkapkan, sepuluh pejabat Partai Pekerja di Korea Utara dieksekusi lantaran mereka ketahuan menonton drama Korea. Total anggota senior partai yang sudah dieksekusi tahun ini menjadi 50 orang.
Surat kabar the Telegraph melaporkan, Kamis (30/10), pasukan penembak menjadi eksekutor dari sanksi terhadap mereka.
Para pejabat yang dieksekusi itu dilaporkan dekat dengan paman Kim Jong-un, Jang Song-thaek yang ditangkap Desember lalu dan dieksekusi karena dianggap melawan pemerintah.
Rincian kabar eksekusi itu disampaikan intelijen Korea Selatan di gedung parlemen dua hari lalu.
Para pembelot dari Korea Utara mengatakan kepada surat kabar, versi bajakan drama Korea Selatan dan tayangan televisi China beredar luas di pasar gelap Korea Utara.



5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya
2. Pernah lecehkan istrinya, musisi orkes Korut ditembak mati

Badan Intel Korea Selatan (NIS) mengabarkan, empat anggota dari grup orkestra Unhasu Korut telah dieksekusi tembak mati karena tuduhan sebagi mata-mata. Tapi alasan lainnya, konon, karena istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju, pernah menjadi penyanyi dalam grup orkestra tersebut.
Pada 2013, sejumlah media Jepang dan Korsel kerap memberitakan beberapa anggota lainnya dari grup tersebut juga kerap dieksekusi mati oleh regu tembak Korut, akibat tuduhan pencabulan.
Kim beralasan istrinya hampir mengalami tindakan asusila saat bergabung dengan kelompok musisi tersebut. Maka dia memilih jalan eksekusi mati untuk mengadili mereka.
NIs beranggapan, perilaku otoriter Kim ini adalah sebuah turunan dari sang ayah, dan juga kakeknya, seperti dilansir situs Guardian, Rabu (29/4).



5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya

3.
Pamannya yang suka mabuk, jadi makanan anjing

Menurut situs Business Insider pada Januari 2014, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengeksekusi pamannya, Jang Song Thaek, untuk makanan 120 anjing lapar.
Menurut sebuah laporan, Jang ditelanjangi dan dijebloskan ke dalam sebuah kandang bersama lima ajudannya.
Lalu 120 anjing yang sudah kelaparan karena tidak makan selama tiga hari dimasukkan ke kandang itu untuk memangsa Jang dan lima ajudannya hingga binasa tak bersisa.
Hukuman itu disebut "quan jue" atau berarti eksekusi oleh anjing.
Seperti dikutip laman nbcnews pada Januari 2014, perlakuan kejam Kim Jong-un terhadap pamannya tersebut dikarenakan sang paman telah merugikan negara dengan aksi korupnya di 2009. Tidak hanya itu, sang paman juga kerap berlaku asusila dengan senang bermain wanita, pemakaian obat-obatan terlarang, hingga disebut sampah masyarakat.


5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya

4.
Bibinya yang pemarah diracun sampai mati

 Seorang mantan pejabat senior Korea Utara yang sudah membelot mengungkap fakta mengejutkan tentang kelakuan Kim Jong-un.
Pria tidak ingin diketahui identitasnya karena keluarganya masih berada di Pyongyang ini mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan bibinya diracun hingga tewas.
"Pada 5 Mei atau 6 Mei tahun lalu," kata lelaki bernama Park (bukan nama sebenarnya),"Kim Jng-un memerintahkan bibinya, Kim Kyong Hui, dibunuh. Hanya pengawal khususnya, Unit 974, tahu soal ini. Sekarang semua pejabat senior tahu bibinya itu diracun," kata dia seperti dilansir stasiun televisi CNN, Selasa (12/5).
Park mengatakan Kim Jong-un ingin membungkam bibinya itu karena dia kerap marah selama berbulan-bulan setelah suaminya, tokoh nomor dua di Korut, Jang Song Thaek dibunuh pada Desember 2013.


5 alasan gila Kim Jong-un eksekusi anak buah dan keluarganya

5.
Suka tidur saat rapat, Menhan Korut ditembak rudal

 Dari semua informasi hukuman mati itu, tidak ada yang lebih nahas dari nasib Menteri Pertahanan Korea Utara, Hyon Yong-chol.
"Menteri pertahanan tersebut ketahuan tertidur, kemudian di lain waktu dia mengobrol dalam acara kemiliteran," ungkap pihak resmi Badan Intel Nasional Korea Selatan.
Kejadian ini tidak hanya sekali terjadi, Kim Jong Un juga kerap menyingkirkan beberapa pejabat tinggi Pyongyang sejak menggantikan posisi sang ayah pada 2011.
Juru bicara kenegaraan Korea Utara, Lim Byung-Chul, mengatakan Menteri Hyon masih terlihat sebulan yang lalu, namun Lim tidak dapat memastikan kapan Hyon menjalani eksekusi matinya.
"Menteri Hyon masih terlihat sebulan lalu. Saya tidak tahu kapan dia dieksekusi," kata dia.
Seperti dikutip laman Wall Street Journal, Rabu, (13/5), eksekusi Hyon beredar luas di situs eksekusi publik Korea Utara, dan disaksikan oleh ratusan pasang mata. Sebagian saksi menyatakan bekas pejabat itu dieksekusi dengan cara gila-gilaan, karena melibatkan roket anti-tank.



sumber  :  http://www.merdeka.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!